Sabtu, 10 Januari 2015

The Promises

Aku menunggu senja terkubur di ujung samudra bersama rinduku padamu
Yang pasang surutnya tak pernah terkira oleh waktu
Tiap gelombangnya memercik ke wajah hingga tergores
Tersayat terluka memerihkan jiwa

Adakah suatu malam berterawang bulan
Kau berdiri di beranda balkonmu
Dan berandai-andai tentangku?
Seperti hal yang kulakukan tiap malam untukmu
Bertanya-tanya masihkah kepiluan ini berselimut rindu yang teramat tebal
Hingga luka menganga di dalamnya tak kan terlihat barang sekedip
Berlapis-lapis bibirmu mengucap kangen di kejauhan, apakah begitu?

Aku harus bagaimana?
Jika setia sudah jadi janji dan menunggumu telah jadi ikrar.
Berapa lamapun hadirnya waktumu sedia kutunggu di kejauhan ini
Sampai malam kelam berjubah kegelapan di ujung sana memberi tanda
Kembang layarmu sekejap lagi akan merebah
Perahumu kian menepi di dermaga
Dan engkau turun dari bahtera
Menyambut rinduku yang menyambutmu sejak lama



a poem for a dusk
yours,

july nineteenth

1 komentar: